Hewan dan Anak-anak

PhotoGrid_1421031958901

Memelihara hewan memiliki beragam manfaat bagi anak-anak. Kucing, anjing, kelinci, ikan mas, kelomang, atau apapun itu di mata anak-anak sangatlah amazing dan menyenangkan. Tahukah anda, selain dapat menjadi hiburan, memelihara hewan dapat memberikan banyak manfaat positif dalam proses tumbuh kembang anak.

  1. Perkembangan Fisik

Hewan peliharaan dapat memberikan latihan untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, baik motorik kasar maupun motorik halus. Anak-anak dapat berjalan-jalan dan berlari-larian dengan anjing atau kucing di halaman. Mereka dapat bermain dan bergerak dengan gembira bersama hewan kesayangannya. Kemampuan motorik halus dapat dilatih dengan mengajari anak untuk menuangkan makanan pada wadah makanan hewan atau air minum pada wadah minumannya. Menyisir hewan (misalnya kucing) juga dapat menjadi latihan yang baik untuk melatih keterampilan motoriknya. Namun tentu saja, pengawasan orang tua sangat dibutuhkan selama proses latihan ini.

  1. Perkembangan Sosial

Hewan dapat menjadi fasilitator social yang sangat baik. Anak-anak yang pemalu cenderung lebih berani mendekat dan berinteraksi dengan anak-anak lain yang sedang bermain dengan hewan peliharaan. Hewan dapat menjadi jembatan bagi anak-anak untuk bermain bersama teman sebayanya. Hewan juga dapat menjadi teman yang menyenangkan bagi anak-anak, karena selain lucu, hewan juga dapat “menerima seseorang apa adanya”.

  1. Perkembangan Emosi

Hewan peliharaan dapat mempengaruhi perkembangan emosi seperti kepercayaan diri dan tanggungjawab. Kebiasaan mengurus hewan peliharaan dapat membangun kepercayaan diri bagi anak. Orangtua dapat mengajarkan aspek tanggung jawab melalui jadwal atau tugas-tugas sederhana yang dilatihkan kepada anak yang disesuaikan dengan usianya. Misalnya ketika usia 3 tahun, anak dapat diajarkan untuk mengisi makanan dalam wadah. Usia 5 tahun dapat diajarkan untuk membantu menyisir hewan atau membersihkan makanan yang berceceran. Pada usia yang lebih dewasa, anak dapat diajarkan untuk membersihkan litter box, mengajak hewan berjalan-jalan, atau mendampingi ke dokter hewan.

  1. Perkembangan Kognitif

Seiring dengan proses pertumbuhannya, anak-anak dapat mengembangkan minat yang berbeda-beda pada hewan tertentu. Orangtua dapat mendorong anak untuk membaca buku atau mencari informasi (misalnya dari internet dengan pengawasan) tentang hewan favorit mereka untuk menumbuhkan rasa ingin tahu mereka. Anak juga dapat diajak ke dokter hewan untuk memberinya kesempatan bertanya kepada dokter mengenai kesehatan hewan peliharaannya.

  1. Hewan sebagai terapi

Anak-anak dapat memiliki ikatan emosional khusus dengan hewan kesayangan mereka dan hal tersebut dapat memberikan ketenangan tersendiri bagi anak. Berbeda dengan orangtua, atau teman manusia, hewan tidak pernah mengkritik, memarahi, atau memerintah anak. Hewan selalu “menyenangkan” dan kehadiran hewan di rumah dapat memberikan rasa aman bagi anak, dan mengurangi kecemasan ketika anak ditinggal orangtuanya bekerja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hewan dapat membantu menenangkan anak-anak yang terlalu agresif atau hiperaktif. Tentu saja dalam hal ini diperlukan pengawasan dan pelatihan bagi hewan dan anak agar dapat berinteraksi dengan aman.

Beberapa anak dengan autism atau gangguan belajar lainnya dapat berinteraksi dengan hewan dengan lebih baik dibandingkan dengan manusia. Anak-anak autis seringkali mengandalkan bahasa non-verbal dalam berkomunikasi, seperti halnya hewan. Belajar berinteraksi dengan kucing atau anjing dapat membantu anak autis dalam interaksinya dengan manusia.

Bermain dengan hewan peliharaan dapat membantu anak dengan gangguan belajar untuk mengatasi stress dan menenangkan dirinya sendiri, hal ini dapat memberikan bekal bagi anak untuk mengatasi masalah karena gangguan yang mereka miliki.

Ingin Memelihara Hewan? Perhatikan Dulu Hal-hal Berikut Ini

image

Memang benar jika disebut-sebut hewan peliharaan memiliki efek terapeutik. Dalam banyak kondisi, memelihara hewan terbukti dapat mengurangi stress dan meningkatkan mood positif bagi seseorang. Tidak heran banyak yang ingin memelihara hewan dengan harapan hewan peliharaan bisa menjadi teman yang menyenangkan.

Namun, perlu diingat bahwa memiliki hewan peliharaan tidaklah serta merta merupakan pengobatan ajaib bagi masalah psikologis seseorang. Memiliki hewan peliharaan hanya akan bermanfaat dan dapat menenangkan apabila seseorang memang menyukai hewan. Kalau anda bukan penyayang hewan, memiliki hewan tidak akan memberikan manfaat terapi yang kuat, bahkan malah mungkin bisa menjadi merepotkan. Sebelum anda memutuskan memelihara hewan, pertimbangkan dengan baik beberapa hal dibawah ini :

  1. Hewan membutuhkan biaya untuk perawatannya. Makanan, perlengkapan hewan, dokter, dll membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jadilah pemilik hewan yang bertanggungjawab dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hewan anda dengan baik. Namun sebenarnya banyak tips yang bisa dilakukan agar pengeluaran memelihara hewan bisa lebih hemat.  Di internet banyak pemilik hewan yang share beragam tips perawatan hewan kesayangan mereka.  Mungkin bisa dicontek tips yang mereka share.
  2. Hewan membutuhkan waktu dan perhatian. Memelihara hewan tidak cukup hanya diberi makan. Kebutuhan psikologis mereka juga harus diperhatikan. Mereka perlu diajak bermain atau berjalan-jalan. Harus dipertimbangkan bahwa memiliki hewan dapat membatasi waktu anda bepergian ke luar rumah, karena pada umumnya beberapa hewan tidak bisa ditinggal terlalu lama sendiri. Meski demikian, hal ini bisa diatasi dengan menitipkan hewan ke penitipan hewan atau kepada seseorang yang anda  percayai ketika ingin bepergian selama beberapa hari.
  3. Ingat, hewan dapat merusak perabotan rumah anda. Setiap hewan peliharaan memiliki potensi untuk membuat kerusakan yang tidak disengaja di rumah. Kucing suka mencakar sofa atau meninggalkan bulu rontok dimana-mana, anjing bisa menggigit sepatu atau barang-barang lainnya. Hal ini dapat diatasi dengan melatih hewan sejak dini untuk mengurangi perilaku negatifnya, serta melakukan pengawasan terhadap hewan. Khusus untuk kucing, sediakan papan garukan untuk mencegah kucing mencakar perabotan.
  4. Hewan peliharaan membutuhkan tanggungjawab. Setiap hewan memiliki kemungkinan menyakiti orang dengan tidak disengaja apabila tidak dijaga dengan baik oleh pemiliknya. Anjing dapat menggigit, kucing dapat mencakar. Pemilik hewan harus waspada terhadap bahaya, terutama jika terdapat bayi atau balita di rumah.
  5. Hewan peliharaan memiliki resiko penyakit bagi beberapa orang. Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui anjing atau kucing. Alergi terhadap bulu merupakan kondisi yang umum dialami. Apabila anda atau anggota keluarga anda ada yang memiliki alergi, pertimbangkan dengan baik apakah memungkinkan untuk memelihara hewan di rumah.

Terkait resiko penyakit, ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari resiko penularan penyakit pada hewan. Anak-anak, wanita hamil, dan orang-orang dengan sistem imun lemah memiliki resiko yang lebih besar untuk tertular penyakit dari hewan. Hal-hal berikut dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut :

  1. Mencuci tangan dengan baik setelah memegang hewan peliharaan dengan menggunakan sabun antiseptik.
  2. Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan dengan teratur melakukan vaksin dan memandikan hewan.
  3. Mengawasi anak-anak dibawah usia 5 tahun ketika mereka bermain dengan hewan. Cegah anak-anak mencium hewan peliharaan atau memasukkan tangan atau benda lain ke mulut setelah menyentuh hewan.
  4. Hindari membersihkan litter box bagi wanita hamil.

Mudah-mudahan dengan mempertimbangkan itu semua, anda menjadi lebih siap dalam memelihara hewan. Ingat, hewan peliharaan bukan seperti barang tidak bernyawa yang bisa dibuang begitu saja ketika anda merasa bosan atau repot. Mereka adalah makhluk hidup yang membutuhkan kasih sayang manusia. Mereka bisa merasakan ketika mereka disayangi.

Video dibawah ini mungkin bisa menjadi gambaran..seperti apa yang dirasakan hewan peliharaan ketika dibuang oleh pemiliknya.

Berbagai Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan

image

Memelihara hewan dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Hewan peliharaan memang memiliki efek terapi yang cukup kuat, mereka dapat mengurangi stress, rasa kesepian, bahkan bisa memberikan kegiatan olahraga bagi pemiliknya. Menurut penelitian, memelihara hewan bisa memperpanjang usia loh.

Bagaimana Hewan Dapat Meningkatkan Mood dan Kesehatan

Pemilik hewan umumnya menyadari kesenangan yang mereka dapatkan ketika berinteraksi dg hewan kesayangannya. Namun sebagian besar tidak menyadari manfaat fisik dan psikologis yang juga mereka dapatkan. Baru2 ini, mulai banyak dilakukan penelitian ilmiah untuk menggali manfaat dari ikatan antara manusia-hewan. American Heart Association menemukan bahwa kepemilikan hewan peliharaan berhubungan dengan penurunan resiko penyakit jantung dan usia yang lebih panjang.

Penelitian juga menunjukkan bahwa :

1. Pemilik hewan peliharaan memiliki tingkat depresi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak memiliki.

2. Pemilik hewan memiliki tekanan darah lebih rendah pada situasi yang penuh tekanan.

3. Bermain dengan hewan dapat meningkatkan level hormon serotonin dan dopamin yang berfungsi menenangkan seseorang

4. Pemilik hewan memiliki kadar trigliserid dan kolesterol yang lebih rendah (keduanya merupakan indikator penyakit jantung)

5. Pasien jantung yang memiliki hewan peliharaan dapat bertahan lebih baik

6. Pemilik hewan yang berusia diatas 65 tahun 30% lebih jarang mengunjungi dokter dibandingkan dg yang tidak memiliki hewan

Hewan peliharaan tidak harus berupa anjing atau kucing. Bahkan melihat ikan di akuarium sudah dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan menurunkan denyut nadi.

Salah satu penjelasan mengenai efek terapi yang cukup kuat tersebut adalah hewan peliharaan dapat menyediakan kebutuhan dasar manusia akan sentuhan. Bahkan tahanan di penjara menunjukkan perubahan perilaku setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan dalam jangka waktu cukup lama, banyak dari mereka mengalami perasaan kasih sayang untuk pertama kalinya.
Menyentuh, mengelus, atau memeluk hewan yang menyenangkan dapat dengan segera menenangkan diri kita ketika kita stress. Ikatan dengan hewan juga dapat mengurangi rasa kesepian dan beberapa hewan dapat diajak berolahraga yang dapat memperbaiki mood kita.

image
Seorang teman bersama kucing kesayangannya bernama Imeng

Bagaimana Hewan Peliharaan Dapat Mengubah Gaya Hidup Menjadi Lebih Sehat

Menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi gejala depresi, stress, bipolar disorder dan kecemasan. Memelihara hewan dapat membantu kita memiliki gaya hidup sehat tersebut dengan cara :

1. Meningkatkan olahraga atau kegiatan fisik. Olahraga tidak harus dilakukan di gym. Mengajak hewan berjalan-jalan atau bermain kejar-kejaran dengan hewan merupakan cara yang menyenangkan untuk berolahraga.

2. Memberikan teman. Rasa kesepian dan sendirian dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti depresi atau lebih buruk lagi. Memelihara hewan dapat membuat seseorang merasa dibutuhkan dan diinginkan dan membuat seseorang tidak terlalu berfokus pada masalahnya, terutama untuk orang-orang yang tinggal sendirian. Sebagian besar pemilik hewan suka berbicara kepada hewan mereka, dan hal tersebut dapat membantu mereka dalam menghadapi masalah. Memasuki rumah dan disambut gembira oleh hewan kesayangan kita dapat seketika memperbaiki mood kita.

3. Membantu bersosialisasi. Hewan dapat menjadi topik pembicaraan yang menyenangkan bagi para pemilik hewan. Orang bisa saling berkenalan dan menjadi akrab karena saling berbagi cerita tetang hewan kesayangannya.

4. Mengurangi kecemasan. Berteman dengan hewan seperti kucing atau anjing dapat memberikan rasa nyaman, mengurangi kecemasan dan memberikan rasa percaya diri kepada seseorang untuk menghadapi dunia.

5. Memberikan jadwal yang terstruktur dalam  kegiatan sehari-hari. Kebanyakan hewan peliharaan memerlukan treatmen yang reguler dan teratur, seperti misalnya memberi makan, minum, atau membersihkan litter box pada kucing. Seperti apapun kondisi mood seseorang, sedang stress, malas, atau sedih, dia tetap harus bangun dari tempat tidur untuk memberi makan dan mengurus hewan peliharaannya. Hal ini dapat melatih disiplin dan tanggungjawab.

6. Menyediakan pengurang stress melalui sentuhan sensorik. Sentuhan dan gerakan merupakan dua cara yang sehat untuk mengatasi stress. Hal tersebut bisa didapatkan dengan bermain bersama hewan peliharaan.

So..banyak banget kan manfaat memelihara hewan? Let`s adopt one or two and feel the benefits 😀

Source : http://www.helpguide.org

Jamur Super Bandel

ceritanya sekitar bulan oktober, bulu kaki kiri molly ada yang rontok hingga botak. Huwaa..paniklah aku. Dugaan ku sementara adalah jamur.

image
Bulu kaki terlihat gundul
image
Terdapat lapisan kerak pada permukaan kulit

Tanpa ba bi bu langsung secepatnya aku bawa ke dokter untuk diperiksa. Benarlah kata dokter adalah jamur ringworm. Akhirnya molly dikasih vaksin Biocan M namanya. Katanya untuk membasmi Microsporum Canis, nama bekennya ringworm. Meskipun ada kata worm nya, ringworm ini tidak ada hubungannya dengan cacing. Tapi murni jamur. Gejalanya adalah kulit berkerak dan bulu rontok membentuk lingkaran seperti cincin. Ntar tentang ringworm aku tulis tersendiri di post berikutnya. Nah..kata dokter, setelah divaksin, 3 hari jamurnya akan kering dan mengelupas. Nanti seminggu sembuh. Tp memang vaksin ini harus diulang sebulan lagi untuk pencegahan. Harganya lumayan mihil..170rb sekali suntik. Setelah aku tunggu- tunggu sampe seminggu lebih, jamur molly ga ada perubahan. Masih aja rontok bahkan semakin meluas. Aku sabar2in nunggu selama sebulan sampe waktu vaksin ulang. Aku nanya ke dokternya kenapa kok ga sembuh2, apa ga dikasih obat atau salep aja. Dokternya bilang penyembuhannya tergantung daya tahan tubuh kucing. Perasaanku sih daya tahan tubuh molly bagus. Kenapa ga sembuh2 juga. Akhirnya divaksin ulang sama dokter dan aku pun menunggu perkembangan lagi. Dokter tetep ga ngasi obat ataupun salep. Katanya tunggu sebulan kalau ga ada perubahan nanti divaksin yang ketiga kali. Hadehhh…yg bener ajaah! Rasanya I can`t wait that long. Soalnya ada kucing lain, si diego. Aku takut ntar dia ketularan.
Seminggu berjalan…dua minggu berjalan..aku ga tahan lagi. Akhirnya aku bawa Molly ke dokter hewan lain di daerah BSD . Memang lebih bagus tempatnya, lebih lengkap fasilitasnya, daan lebih mahal dokternya. Tapi pelayanannya bagus. Sepadanlah dengan uang yang kita keluarkan. Sampe sana sample jamur molly diambil trus dilihat pake mikroskop. Ternyata eh ternyataa…katanya jamurnya ga cuman ringworm. Vaksin biocan M hanya bisa mengatasi ringworm namun tidak jamur yang lain. Belakangan aku baca di internet katanya memang jarang dokter hewan yang merekomendasikan vaksin ini karena relatif mahal, dan tidak bisa mengcover jenis jamur lainnya. Dan aku cuman bisa tepok jidat. X_X
Akhirnya, molly dikasih salep sama vitamin bulu. Dokternya ga mau kasi obat karena merasa jamurnya masi sedikit dan molly ga merasa gatal2. Sedangkan Pemberian obat memiliki efek negatif untuk ginjal. Dengan kata lain Molly belum perlu kasih obat. Dokter juga menyuruh untuk memandikan molly seminggu sekali atau 2 kali pakai sampoo anti jamur namanya Malaseb atau Sebazole, kedua sampoo itu yang bagus. Aku pakai Malaseb, beli di pet shop, harganya sekitar 160rb.

image
Sampo Malaseb untuk jamur

Nah soal mandi, sebenernya dokter pertama sudah nyuruh aku mandiin Molly pakai sampoo jamur. Dan sudah aku lakukan. Tambahan info dari dokter kedua, pas badan kucing dikasih sampoo harusnya ditunggu 15 – 20 menit. Selama ini aku cuman nunggu 5 menit soalnya molly nya rewel kalo dimandiin, ngeong2 terus. lagipula aku takut dia masuk angin. Ternyata aku kurang optimal mandiinnya.
Btw, Terkait mandi ini, sekarang aku memilih untuk memandikan kucing-kucingku sendiri dan ga mau mandiin di dokter ato di pet shop lagi. Kenapa? Molly tu kucing yg paling sering mandi jamur di tmp dokternya yang lama. Mengetahui bahwa dia kena jamur sangatlah heartbreaking buat aku (halahhh). Sejak kejadian itu aku jadi meragukan higienitas jasa pemandian kucing. Akhirnya aku mandiin aja sendiri. Kucing-kucingku punya handuk masing-masing, dan sisir masing-masing. Aku bener-bener jaga agar mereka tidak saling menularkan penyakit. Kebayang kan kalo mandiin di luar sana, sisirnya mungkin dipake bareng-bareng, handuknya mungkin juga bareng-bareng. Who knows? Kecuali kalo kamu bener2 ngawasin langsung proses memandikan kucing kamu untuk memastikan kebersihan peralatannya.
Singkat cerita molly aku kasi salep. Namanya salep Miconazole. Di dokternya harganya 25rb. Belakangan aku tau kalo di apotik harganya cuma 5rb ajah. *tepokjidat.

image
Salep Miconazole untuk mengobati jamur

Salep ini cukup efektif. Jamurnya molly perlahan berkurang. Pengobatan ini dilengkapi dg mandi jamur. Bagian yang kena jamur digosok2 pake tangan gtu. Dan harus ditunggu 15-20 menit baru dibilas. Aku sampe bawa jam dinding ke kamar mandi biar bisa ngukur waktu. Hahahahah. Selain salep dan mandi, molly minum vitamin juga untuk menguatkan dan mempercepat tumbuh bulu. Vitamin ini isinya kayak minyak ikan gtu, mengandung omega 3 dan omega 6. Mereknya Virbac. Harga satuannya 15rb. Dokternya ngasi 10 bungkus. Dikalikan sendiri yah. Hehe. Aku blm tau harga di luaran. Bisa jadi lebih murah. Vitamin ini sangat bagus untuk bulu namun amis baunya. Dan molly amat sangat membencinya. Tiap kali mau dikasih vitamin, dia lari ngumpet. Dan pas dicekokin, dia bunyi ngeong-ngeong melas..kayak nangis gtu. Sedih rasanya..tapi ya gimana. Mau ga mau demi kesehatan harus memaksa molly menghabiskan vitaminnya. Alhasil, vitamin yg harusnya habis 10 hari, aku baru bisa menghabiskannya 1 bulan. Karena aku ngasihinnya selang-seling.

image
Vitamin bulu mengandung omega 3 dan 6

Satu bulan berlalu..tibalah waktu kontrol ke dokter lagi. Dan jamurnya belum tuntas juga. Dari oktober sampe desember. Ee Buseet dahh…bandel amat inih jamur. Pas nanya ke dokter, disuruh lanjutin salep ama dikasi vitamin lagi ajah. Lemes aku menerima vitamin itu dari tangan dokter. Soalnya molly bener2 ga suka. Liat aku pegang2 bungkusan, dia langsung kabur lari karena tau mau dicekokin vitamin itu. Kayanya merasa trauma banget. Sampe tulisan ini di posting, aku baru bisa meminumkan dua bungkus…sejak seminggu lalu. Tapiii..good news nya adalah jamurnya mulai hilang, bulunya molly udah mulai tumbuh. Yieyyy. Mudah2an ga sia2 perjuanganku mengusahakan kesembuhan Molly.
Sehat selalu ya mol 😀

image
Molly dengan pose unyu nya

Ketika Momo di Steril

image
Momo

Pingin share cerita ketika Momo dioperasi utk sterilisasi. Momo adalah kucing di rumah kami di Semarang. Dia kucing kesayangan, bulunya calico atau belang tiga. Meskipun jenisnya kucing kampung, tp dia sangat lucu. udah 2x melahirkan. jadinya kami putuskan utk mensteril karena udah terlalu banyak kucing d rumah.
awalnya aku dan adekku survei dlu, tanya2 ke 2 dokter hewan. yg pertama drh. Bambang Himawan yg praktek di daerah Meranti, yang kedua drh. Sayekti yg praktek di klinik Pet Zone, Tembalang. kami menanyakan soal prosedur steril, resiko2nya, treatment pra dan pasca operasi, serta biayanya. setelah menimbang2 akhirnya kami putuskan melakukan steril di Klinik Pet Zone di Tembalang.  Hari Jumat, 26 Des 2014 jam 10 kami membawa Momo ke dokter. Operasinya sekitar 2-3 jam. Penyembuhannya sekitar seminggu sampai jahitan bisa dilepas. Masa-masa pasca operasi bukanlah hal yg mudah untuk dilalui. Berdasarkan pengalaman steril tersebut, ada beberapa hal yang penting diketahui untuk pemilik kucing yg ingin melakukan sterilisasi pd kucingnya.
1. Sebelum memutuskan steril, pikirkan baik2 dan matang. karena ketika steril sudah dilakukan, tidak bs dikembalikan lagi. Kalau aku sih alasan terbesar steril memang krn sudah sangat kewalahan dg jumlah kucing yg terlalu banyak sementara waktu dan sumber daya terbatas. Mengontrol kelahiran kucing menjadi sangat penting apabila pemilik kucing ingin bisa lebih fokus mengurus kucing yg sudah ada. Sebenarnya ada alternatif lain, yakni suntik KB. Tapi suntik ini tidak disarankan untuk jangka panjang karena mmiliki efek hormonal yg kurang baik untuk kucing.
2. Kalau memang sudah yakin, pikirkan waktu untuk steril. Treatment dan pengawasan pasca operasi sangat penting. kalau bisa, ambil waktu liburan agar bisa mengawasi kucing sepanjang waktu. Kalau ga ada waktu libur sama sekali, opname di klinik bs jadi pilihan kalau kliniknya memiliki fasilitas opname.
3. Tentukan klinik / dokter hewan yang akan menangani sterilisasi. dokter hewan langganan lebih dianjurkan karena sudah terbiasa menangani kucing kita. Pertimbangkan juga lokasi kliniknya. kalau bisa cari yg dekat. hal ini akan memudahkan kita kalau2 ada sesuatu pasca operasi. pastikan dokternya juga mau “diganggu” di luar waktu prakteknya ketika kita ingin menanyakan sesuatu terkait kondisi kucing.
4. Konsultasi dg dokter apakah kondisi kucing layak utk operasi. Biasanya dokter akan menentukan kapan waktunya, apakah hari itu juga atau besok. Atau jika kucing tidak dalam kondisi sehat, ya harus nunggu sehat dulu.
5. Kucing harus dipuasakan setidaknya 8 jam sebelum operasi. Ga boleh makan dan minum.
6. Berdoa saat proses operasi dilakukan. meskipun byk kucing yg sukses disteril, resiko operasi tetap ada. Jadi doa kita sangat penting bagi kucing.
7. Setelah operasi selesai dilakukan, kita bisa bawa pulang kucing. Nah, pasca operasi ini yg butuh perhatian dan pengawasan ekstra dari kita. Kucing tdk boleh byk bergerak, jd biasanya dokter menyarankan kucing dikandangin saja. Tapi Momo adl jenis kucing yg gak suka dikandangin, mgkn krn jenisnya kucing kampung. Memasukkan dia ke dlm kandang hanya akan membuatnya berontak, jadi kami sediakan ruangan khusus untuk dia.   itulah sebabnya, mengetahui karakter kucing sgt penting agar bisa memperkirakan perilaku nya.
Ketika Momo dibawa pulang ke rumah pertama kali, kondisinya memang masih lemah. Belum bs bangun, sampai dia pipis dalam kondisi tiduran. Sedih deh ngeliatnya. Tapi dalam waktu 3-4 jam dia udah bisa bangun dan jalan2. Bahkan malam harinya bisa manjat jendela.

image
Momo setelah operasi

8. Dokter akan memberi obat minum untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi sakit pasca operasi. Momo diberi kapsul, harus diminum 2x sehari. Ada alat untuk ngasih minum obat kepada kucing, bentuknya seperti gunting, fungsinya untuk mendorong obat. Tapi aku susah banget pakai alat itu, jadinya obat Momo aku cairkan pake air dan diminumkan pake tabung suntikan yg ga ada jarumnya gtu.

image
Obat Momo

9. Sediakan perban/kasa dan plester perekat di rumah. ini bermanfaat apabila perban kucing lepas. kamu bisa memasangnya sendiri. Momo bolak balik lepas perban di perutnya. mungkin memang krn kebanyakan polah. dan dia jilat2 n gigit2. sempet dibawa ke dokter untuk diperban ulang. tapi karena lepas terus, dokter akhirnya ngasi tau suruh beli salep antibiotik dan dikasi tau utk perban ulang sendiri. biar ga repot bolak-balik k klinik.

image
Perban, plester perekat dan salep antibiotik
image
Momo hari keempat, setelah diperban ulang sama dokter

10. Setelah seminggu, balik lagi ke dokter utk lepas jahitan. Momo ga nyampe seminggu, cuman 5 hari, udh lepas jahitan. gara2nya perbannya lepas terus, jahitannya dihari ke 5 ikutan lepas 3 baris. pas dibawa ke dokter, skalian dilepas karena hasil jahitannya udah bagus.
11. setelah lepas jahitan, bisa dikatakan proses sterilisasi selesai. tapi kucing tetap harus dijaga dan diawasi sampe kondisi bekas jahitannya bener2 pulih.

image

12. Terkait biaya, ada perbedaan biaya steril di masing2 klinik. coba aja survei dulu di beberapa tempat. kl di semarang waktu itu biayanya sekitar 850rb – 1jt. kalau steril kucing jantan lebih murah, antara 350rb – 500rb. Penentuan tempat sangat penting yah. Jangan asal milih murah tp dokternya ga bagus. kalau nemu klinik murah, bagus, dan deket dri rumah sih alhamdulillah banget.

Begitulah pengalaman ketika salah 1 kucing kami di steril. Cukup menguras waktu, pikiran dan tenaga. karena kucing kan ga kayak orang yg bisa dikasi tau untuk bisa anteng stelah operasi. Momo sangat risih dengan perbannya sehingga sering digigitin, ditarik, dijilatin sampe lepas. Makanya bener2 harus diawasin kucingnya. Tapi overall, proses steril  ga semenakutkan yg aku bayangin sebelumnya. Proses penyembuhannya juga relatif cepat. Momo sekarang udah ceria lagi. Pas seminggu pasca operasi.

Tips Menyatukan Kucing atau Menambah Peliharaan Kucing Baru

Tips ini bermanfaat bagi para pemilik kucing atau cat lovers yang ingin menambah kucing baru sebagai teman kucing yang sudah lebih dulu ada. Tips ini ditulis berdasarkan pengalamanku yang mencarikan teman kucing untuk Molly. Kasian sama Molly karena kl siang dia di rumah sendirian ga ada temen. Sesayang-sayangnya aku sama Molly, aku kan bukan kucing. Aku pikir Molly pasti membutuhkan teman sesama kucing untuk bermain dan berkeluh kesah biar dia bisa tumbuh dan bersosialisasi dengan normal (jiahhhh). Akhirnya aku hunting di berniaga.com. Ketemulah dg kucing jantan berwarna oranye. Kucingnya macho abis, badannya gede gitu. Aku beri nama Diego.

Awalnya kupikir Molly akan senang dan bahagia dengan kedatangan kucing baru ke rumah, kan jadi ada temen main. Apalagi kucingnya ganteng gitu. Tapiiiii…ketika Diego kubawa masuk ke rumah, Molly stress ga karuan. Dia menggeram-geram, mendesis, marah-marah sama Diego. Padahal badannya Diego 2x lipet badan dia besarnya. Akhirnya Diego kumasukin kandang deh. Dan Molly menggeram-geram di depan kandang. Diegonya cool aja, nyantai, ga terpengaruh. Tapi mungkin lama-lama dia kesel juga dimarah2in Molly. Dia lagi bingung karena pindah rumah baru, ditambah ada kucing kecil galak marah-marah mulu, akhirnya Diego ikut marah. Box pasir mau digulingin. OMG! Aku ikutan sutris. Ditambah lagi Molly muntah-muntah saking stressnya. Dan malam itu Diego beserta kandangnya aku taro di halaman belakang. He slept outside that night. Dan molly pun tenang. Besoknya aku BBM dokternya Molly menanyakan permasalahan ini, gugling sana-sini, sampai akhirnya terpikirlah rencana untuk menyatukan mereka berdua. Daaann..rencana itu berhasiiil. Hasilnya Molly dan Diego sekarang akrab lohhh. Malahan sekarang ga bisa dipisahin. Main kejar-kejaran, gigit-gigitan, gulat. Kadang Igo (panggilannya Diego) jilat-jilatin kepalanya Molly. Hihihi..lucu deh. Nah ini nih langkah2 yang aku pakai untuk menyatukan mereka berdua:

1. Coba pertemukan langsung kucing baru dengan kucing lama. Kalau tidak ada penolakan dari kucing lama, berarti aman dehh. Bisa langsung bermain bersama. Yang jadi masalah adalah ketika ada resistensi dari kucing lama. Mungkin dia merasa ga aman dan ga nyaman dengan pendatang baru, atau merasa cemburu.

2. Kalau terlihat ada resistensi atau penolakan dari kucing lama, segera pisahkan. Taruhlah kucing baru di dalam kandang, jauhkan dari kandang atau tmp bermain kucing lama. Kalau aku waktu itu Igo aku taruh di halaman belakang, ga pake kandang, kebetulan ada atapnya jadi ga keujanan, dan ada pintu kawat nyamuk jadi bisa aku awasin. Tapi sebagian pintu kawat nyamuk aku tutupin, jadi Molly ngeliatnya cuman sekilas aja. Intinya sih kasih mereka pembatas dulu. Kl bisa kucing lama jangan liat wujud kucing baru secara utuh. Sekilas-sekilas aja. Ini aku lakukan selama 2 hari.

3. Di hari ketiga, pembatas mulai dikurangi. Biarkan kucing saling melihat satu sama lain dengan lebih jelas. Tapi tetep jangan dicampur dulu. Sambil liat perkembangan kondisi kucing lama. Waktu itu molly masih mendesis-desis sama Igo. Trus aku gendong, aku ajak duduk di deketnya Igo, sambil bilang : “Molly ini Igo, Igo baik kok. Kamu jangan galak2 ya”. Intinya coba ajarkan sama kucing lama kalau kucing baru ini adalah makhluk yang ramah dan tidak berbahaya. Dan bahwa meskipun ada kucing baru, kamu tetep sayang sama dia.

Molly & Igo sedang saling mengamati
Molly & Igo sedang saling mengamati

4. Hari keempat kalau kucing lama udah lebih tenang, coba keluarin kucing baru dari kandang. Biarkan mereka berinteraksi. Waktu itu, begitu Igo ku keluarin, dia langsung nyamperin mengendus2 Molly. Daaaan…Molly ketakutan. Sampai muntah lagi. x_x Padahal maksudnya Igo mungkin ngajak kenalan. Kalau kucing lama masi menunjukkan tanda-tanda stress seperti ini, pisahkan mereka lagi. Lakukan hal yang sama keesokan harinya. Perbanyak frekuensinya, perpanjang waktunya sampai kucing lama terbiasa dengan kucing baru. Musti telaten ya, cat lovers.

Molly ekspresi mukanya takut dideketin Igo :D
Molly ekspresi mukanya takut dideketin Igo 😀

5. Masalah hari atau waktu, tiap kucing mungkin punya perbedaan tergantung sifat / karakter kucingnya. Thank God, dalam waktu seminggu aku sudah berhasil mengakrabkan kucing-kucingku. Mungkin karena Diego nya juga sifatnya pendiam dan cool, digalakin Molly ngga ngebales. Jadi Molly bisa menerimanya dengan lebih cepat. Hihihi

Finally mereka bisa akur dan bermain bersama. Yieyy  :D
Finally mereka bisa akur dan bermain bersama. Yieyy 😀

Begitulah pengalamanku menyatukan kucing. Kalau liat di gugel ada yang ngasi tips pake kain digosok2kan ke badan kucing lama, trus digosokin ke kucing baru, demikian juga sebaliknya biar mereka familiar dengan bau masing-masing. Tips itu ga aku pakai soalnya takut Molly ketularan kutu / jamur dari Igo. Soalnya Igo belum diperiksain ke dokter waktu itu.

Demikian tips dari aku. Semoga bermanfaat ^^